Saturday, November 23, 2013

Suatu hari seorang anak mengeluh pada ayahnya, "Ayah, aku capek. Aku capek belajar. Temanku Ɣªήg menyontek aja dapat nilai bagus. Aku mau menyontek saja".

"Ayah, Aku capek menabung. Temanku saja bisa jajan terus tanpa menabung. Aku mau jajan saja".

"Aku juga capek membantu ibu membersihkan rumah. Temanku saja memiliki pembantu. Aku ingin punya pembantu saja".

"Aku capek bersabar, sedangkan temanku seenaknya saja menghinaku", ucapnya sambil menangis.

Lalu sang ayah mengajak anaknya menuju sebuah tempat dimana jalan Ɣªήg dilalui penuh dengan duri, serangga, ilalang, dan penuh lumpur.

"Mau kemana kita? Aku benci sekali jalan ini", ucap anaknya.

Ayahnya pun hanya diam.

Tibalah mereka disebuah telaga Ɣªήg sangat indah dan sepi. "Wawww tempat apa ini ayah? Aku suka tempat ini", ucap si Anak.

"Tempat ini sangat indah namun sangat sepi karena orang tidak mau menyusuri jalan jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu".

"Tapi yah, bersabar itu kan sulit", jawab si anak.

"Aku tahu, tapi kan ada ayah Ɣªήg menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Ada ayah dan ibu Ɣªήg akan terus berada disampingmu agar saat kamu jatuh, kami bisa mengangkatmu"

"Tapi ingat, ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kamu harus bisa berdiri sendiri"

" Maka jangan kau gantungkan hidupmu pada orang lain, Kamu hrs bisa Mandiri, Allahpun akan siap dengan jalan keluar yg terbaik untukmu, bila kamu sdh berupaya maksimal"

" Anak ku, kamu juga hrs sadar bahwa apapun yg sdh kita upayakan dan lakukan semuanya harus kita pasrahkan dan serahkan juga hasil akhirnya hanya kepada-NYA, yg penting bagian kita adalah berikhtiar semampu yg kita bisa, dan DIA-lah yg tahu apa yg terbaik buat hamba2 NYA, " ucap ayah bijak.

No comments:

Post a Comment